Komponen Pokok dalam Pengelolaan Sampah Mandiri dan Produktif Berbasis Masyarakat
Ada orang lokal (dalam) yang mau menjadi Per
intis
, Penggerak dan Pengabdi Masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Adanya komitment kuat dari masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah untuk melaksanakan dan mendukung program.
Ada wadah “Tim Pengelola Sampah Kampung”
Ada pihak yang mau membeli sampah dan atau prod
uk daur ulangnya.
Minimal ada tenaga pengangkut. Akan lebih baik jika ada tenaga penyortir dan pengepak.
Ada fasilitas pendukung (gerobak, tempat pemis
ahan, bak kompos dan TPS).
Membangun Sistem Pengelolaan Sampah Mandiri dan Produktif Berbasis Masyarakat
Sampaikan gagasan kepada masyarakat/tokoh.
Bentuk Tim Pengelola Sampah Kampung.
Cari pihak yang mau membeli sampah (pengepul terdekat).
Lakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
Buat dan sebarkan informasi/petunjuk tentang cara
pengelolaan sampah kepada masing-masing kelua
rga.
Siapkan fasilitas yang diperlukan bersama-sama masyarakat, termasuk Siapkan Petugas Pengangkut Sampah.
Lakukan monitoring & evaluasi scr berkala thd pela
ksanaan program pengelolaan sampah mandiri & produktif.
Laporkan hasil-hasil program kepada masyarakat.
Kerjasama & minta dukungan dg Pemerintah Setempat.
Composting adalah sistem pengolahan sampah organik
dengan memanfaatkan aktivitas bakteria untuk mengubah sampah menjadi kompos (proses fermentasi)
parameter kandungan kompos sbb:
a. C/N rasio 10 – 2
0 %; d. pH 6,8 – 7,5
b. Kelembaban 25 – 35 %; e. Zn (mg/kg) 9 – 12
c. Hg 15 ppm; f. Cu (mg/kg) 74 – 75
Output atau keluaran
Menumbuhkan kesadaran masyarakat utk mengelola sampah secara benar sejak dini
Membangun kebiasaan dalam mengurangi, memil
ah & mendaur ulang sampah
Masyarakat tidak harus membayar sampah, bahkan memberikan income bagi kampung
Meringankan beban Pemerintah
Menguntungkan perusahaan daur ulang
Mengurangi polusi udara, tanah dan air
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
KOMPOS
Referensi
Pengelolaan sampah berbasis warga di desa sukun
Diktat konsep teknologi by bapak Galih Hermawan
Departeman Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Ciptakarya
Pemerintah propinsi jawabarat
Studi KIS Teknik Lingkungan ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar